Turunnya
status daerah Aceh sebagai daerah Istimewa menjadi daerah karana Negara
Kesatuan Republik Indonesia keresidenan dibawah provinsi Sumatera Utara
menyebabkan timbulnya Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di
Aceh yang dipimpin oleh Daud Beureuh yang saat itu merasa tidak senang
pangkat kekuasaannya diturunkan.
![]() |
Daud Beureuh Pemimpin DI/TII Aceh |
Kekecewaan
Daud Beureuh diungkapkan dengan pernyataan pada 20 September 1953 bahwa
Aceh merupakan Negara Islam Indonesia dibawah pimpinan Kartosuwirjo.
Kemudian Daud Beureuh melakukan propaganda negatif tentang pemerintahan
RI kepada rakyat Aceh.
Kemudian pemerinatah RI
melakukan tidakan militer mengatasi aksi Daud Bereuh. Untuk
menghilangkan pendapat negatif rakyat Aceh tentang pemerintahan RI
dilakukan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh pada 17-28 Desember 1962.
Terselenggaranya Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh ini atas usul dari
Kolonel Jasin Pangdam I yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Melalui Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh akhirnya Gerakan DI/TII dapat
dipadamkan dengan jalan damai.