Ki Hajar Dewantara Pendiri Taman Siswa

Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh tiga serangkai pendiri organisasi Indische Partij bersama kedua sahabatnya yaitu Tjipto Mangunkusumo dan Ernest Dowes Dekker. Tokoh tiga serangkai yang sangat menentang kebijakan Belanda tentang peringatan kemerdekaan Belanda dari Francis akhirnya mereka ditangkap dan diasingkan.

Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara sepulangnya dari pengasingan mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Taman Siswa adalah tempat bermain dan belajar siswa atau dalam bahasa Belanda disebut National Onderwijs Institut Taman Siswa.
Logo Taman Siswa
Prinsip pendidikan Taman Siswa yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu Patrap Triloka. Patrap Triloka adalah sebuah sistem pendidikan yang Progresif yang diperkenalkan oleh Maria Montessori dari Italia. Ki Hajar Dewantara kemudian mengembangkan Patrap Triloka dalam unsur-unsur bahasa Jawa yaitu:

  1. Ing Ngarsa Sung Tulada di depan memberi teladan
  2. Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah membangun kemauan atau inisiatif
  3. Tut Wuri Handayani memiliki arti dari belakang mendukung
Patrap Triloka saat ini dijadikan sebagai panduan dan pedoman dalam sistem pendidikan nasional Indonesia dengan semboyan Tut Wuri Handayani.
Lambang dan Semboyan
Pendidikan Indonesia
Ki Hajar Dewantara Lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Ki Hanjar Dewantara pernah mengenyam pendidikan dibeberapa sekolah diantaranya:

  1. Menyelesaikan pendidikan di sekolah ELS (Europeesche Lagere School)
  2. Pernah menjalani pendidikan di STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Karena sakit Ki Hanjar Dewantara tidak menyelesaikan pendidikannya di STOVIA.
Ki Hajar Dewantara adalah penulis handal yang pernah menjalani profesi sebagai penulis di beberapa surat kabar saat itu diantaranya  Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tulisan dari Ki Hanjar Dewantara dalam surat kabar tersebut dikenal sangat komunikatif dan anti kolonial.
Ki Hanjar Dewantara
Atas jasa Ki Hajar Dewantara dalam mewujudkan pendidikan dan mengembangkan pendidikan kemudian dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia atas dasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959 pada Tanggal 28 November 1959. Hari Lahir Ki Hajar Dewantara tanggal 2 Mei juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.