Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

Perkembangan pergerakan nasional Indonesia diawali dengan munculnya organisasi-organisasi yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.  Politik Etis yang diterapkan di Indonesia saat Ratu Wilhelmina naik tahta pada 17 September 1901 menyampaikan pidato dihadapan parlemen bahwa Belanda memiliki panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa Indonesia.

Menanggapi pidato Ratu Wilhelmina politik Etis disebut juga dengan Trias Van Deventer diberlakukan di Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang akan dilaksanakan dalam politik etis yaitu edukasi, irigasi dan migrasi. Kebijakan politik etis di bidang pendidikan (edukasi) langsung memberikan dampat positif bagi pola pikir masyarakat Indonesia kala itu mendorong munculnya nasionalisme bangsa Indonesia dan lahirnya golongan terpelajar yang memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia melalui organisasi-organisasi yang bersifat nasional.
Ratu Wilhelmina
Organisasi pergerakan nasional merupakan bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan dengan cara diplomasi. Organisasi pergerakan nasional Indonesia memiliki bermacam-macam tujuan dan kepentingan namun sama-sama memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Organisasi pergerakan nasional di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Sarekat Islam (SI). Awalnya Sarekat Islam (SI) disebut Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan pada 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi. Atas usul H.O.S. Cokroaminoto Sarekat Dagang Islam (SDI) diubah menjadi Sarikat Islam (SI). Sarikat Islam adalah organisasi yang menentang pedagang asing yang ingin menguasai ekonomi masyarakat pribumi Indonesia. Sarikat Islam adalah organisasi yang bergerak dibidang perdagangan.
  2. Budi Utomo, lahirnya Budi Utomo dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dimana kondisi pendidikan saat itu sangat kekurangan biaya operasional. dr. Wahidin Sudirohusodo kemudian menemui mahasiswa STOVIA salah satu adalah dr. Sutomo. Pada 20 Mei 1908 Budi utomo didirikan oleh dr. Sutomo sekaligus menjabat sebagai ketua. Tujuan organisasi Budi Utomo yaitu memajukan pendidikan salah satu upaya yang dilakukan yaitu menggalang dana untuk kepentingan pendidikan.
  3. Muhammadiyah. Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 diketuai oleh K. H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah bergerak dibidang pendidikan dengan didasarkan pada ajaran Islam.
  4. Indische Partij (IP). Indische Partij (IP) dipelopori oleh tiga tokoh yang dikenal dengan sebutan tiga serangkai yaitu Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo). Indische Partij (IP) bergerak dibidang politik dengan semangat nasionalisme yang tinggi.
    Tiga Serangkai
  5. Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI didirikan pada tanggal 9 Mei 1914 diketuai oleh Semaun. Partai Komunis Indonesia (PKI) bergerak dibidang politik.
  6. Trikoro Darmo. Trikoro Darmo memiliki makna tiga tujuan mulia, organisasi ini diketuai oleh R. Satiman Wiryosanjoyo. Tujuan Trikoro Darmo yaitu mempersatukan seluruh pemudan yang berada di daerah Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
  7. Taman Siswa. Suwardi Suryaningrat dikenal dengan Ki Hajar Dewantara peduli terhadap dunia pendidikan kemudian mendirikan Taman Siswa tanggal 3 Juli 1922. Tanggal berdirinya Taman Siswa diperingati sebagai hari pendidikan nasional di Indonesia.
  8. Partai Nasional Indonesia (PNI). PNI adalah sebuah partai politik yang dibentuk pada tanggal 4 Juli 1927 diketua oleh Ir. Soekarno. PNI adalah organisasi yang secara langsung menentang penjajahan Belanda salah satu tujuan utama PNI adalah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia bertujuan meningkatkan berbagai bidang diantaranya perdagangan, pendidikan, agama, dan politik . Walaupun memiliki tujuan yang berbeda tetapi organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia sama-sama berjuang untuk kepentingan bangsa Indonesia.