Kerajaan Kutai merupakan Kerajaan pertama dan tertua yang berkembang di wilayah nusantara. Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur yaitu di hulu sungai Mahakam. Keberadaan kerajaan Kutai dibuktikan dengan penemuan 7 tujuh Prasasti dari tiang batu tempat mengikat hewan Korban dan disebut Yupa mengunakan tulisan Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasati tersebut kemudian dikenal dengan Prasasti Yupa.
Letak wilayah kekuasaan kerajaan Kutai yang jauh dari ramainya aktifitas pelayaran dan perdagangan menjadikan kehidupan ekonomi kerajaan Kutai lebih banyak bergerak dalam bidang pertanian, peternakan dan perkebunan namun kehidupan ekonomi Kutai juga memungkinan bergerak pada bidang pelayaran dan perdagangan melihat letak kerajaan kutai yang berada di tepi sungai Mahakam.
Letak Kerajaan Kutai |
Kehidupan kerajaan tentunya tidak lepas dari kegiatan dan upacara Keagamaan ataupun Kerajaan sebagai bentuk syukur terhadap Dewa. Dalam kehidupan kerajaan Kutai tercatat upacara-upacara dalam prasasti Yupa diantaranya:
- Upacara Korban Hewan Sapi dengan menggunakan Yupa.
- Upacara Asmawedha yaitu pelepasan Kuda untuk menentukan batas wilayah Kutai hal ini sama dengan masa pemerintahan Raja Samudragupta India, hal inilah yang memperkuat bahwa kerajaan Kutai bercorak Hindu.
- Upacara Korban emas pada masa kepemimpinan raja Mulawarman yang berhasil mencapai puncak kejayaan kerajaan Kutai.
Kehidupan politik dan Raja-raja kerajaan Kutai:
- Raja Kudungga, Raja pertama kerajaan Kutai berawal dari kepala suku setelah masuknya pengaruh Hindu Kudungga kemudian mengganti sistem pemerintahannya menjadi kerajaan dan ia menggangkat dirinya menjadi Raja Raja.
- Aswawarman, ia berhasil memperluas wilayah kutai dengan melakukan upacara Aswawedha Raja Mulawarman, merupakan putra dari Raja Aswawarman.
- Raja Mulawarman merupakan Raja terbesar di kerajaan Kutai, pada masa pemerintahnnya kerajaan Kutai mencapai puncak kegemilangan, hal ini dibuktikan dengan upacara korban emas.
Kehidupan sosial Kerajaan kutai sudah cukup baik dengan pemimpinnya yang tegas. Sesuai dengan pengaruh Hindu maka kehidupan masyarakat terbagi menjadi golongan masyarakat Pemuka Agama, Kaum Istana, dan masyarakat Biasa. Golongan-golongan masyarakat itu kemudian menjadikan kehidupan kerajaan Kutai menjadi teratur namun kebudayaan Hindu tidak diserap langsung oleh masyarakat tetapi disesuaikan dengan tradisi penduduk nusantara.
Kehidupan budaya kerajaan Kutai yang dikenal yaitu Yupa tiang batu untuk mengikat hewan korban yang akan dipersembahkan kepada Dewa yang disembah masyarakat Kutai, dalam salah satu Yupa menyebut tempat suci yaitu “Vamprakecvara” yang dihubungkan dengan dewa Siwa yang berarti lapangan luas tempat pemujaan. Hal ini kemudian menyatakan masyarakat kutai memeluk agama Siwa yang diperkuat dengan:
- besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa sehingga agama Siwa terkenal di Kutai.
- besarnya pengaruh Brahmana dalam agama Siwa tentang upacara korban.