Tentang Agama Hindu

Jangan lupa baca artikel sebelumnya >> Enam Aliran Filsafat agama Hindu

Hindu merupakan sebuah nama agama yang muncul di daerah Asia Selatan khususnya di daerah India dan Nepal. Kata Hindu sendiri berasal dari beberapa istilah dari berbagai bahasa yaitu:
  • Shindu merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menamakan sebuah sungai di India yang mengalir hingga daerah Palestina dengan sebutan sungai Shindu.
  • Hindu berasal dari Bahasa Persia yaitu sebuah istilah yang digunakan oleh bangsa Persia terhadap suku bangsa yang tinggal diseberang sungai Shindu yang mengalir hingga ke daerah Palestina.
  • Indus adalah nama lain dari sungai Shindu yang berasal dari bahasa Ingris
Dari tiga istilah tentang Hindu diatas seorang ahli yaitu Gavin Flood menyimpulkan bahwa istilah Hindu dipergunan pertama kali untuk menunjukan keadaan geografis di wilayah Asia Selatan khususnya di daerah Nepal dan India. Istilah Hindu kemudian berkembang menjadi sebuah aliran kepercayaan di Asia Selatan.
Sungai Indus

Munculnya agama Hindu tidak lepas dari dua suku bangsa yang mendiami wilayah aliran sungai Indus yaitu bangsa Dravida dan bangsa Arya. Bangsa Dravida merupakan suku asli yang bermukim di daerah aliran sungai Indus. Bangsa Dravida sering juga disebut dengan Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa. Dari istilah diatas dapat diketahui ciri-ciri dari bangsa Dravida yaitu berbadan Besar dan memiliki hidung pesek. Bangsa Dravida bukanlah satu-satunya suku yang mendiami daerah aliran sungai Indus ada juga suku bangsa Munda. Bangsa Arya merupakan suku bangsa pendatang yang berasal dari ras Indo-Jerman. Bangsa Arya kemudian mengklaim bahwa Suku bangsanya merupakan yang terbaik diantara suku lainnya karena itu bangsa Arya tidak mau bercampur dengan Bangsa Dravida. Bangsa Dravida meninggalkan daerah aliran sungai Indus ke daerah Bangsa Arya dan bangsa Dravida dikenal dengan kebudayaan yang sangat maju dari dua kota yang ditemukan yaitu Mahenjodaro dan Harapa.

Reruntuhan Kota Mahenjodaro

Dari sisi kebudayaan kepercayaan bangsa Aria dan Dravida memiliki perbedaan namun tidak dapat dipisahkan. Bangsa Arya mengenal sistem kepercayaannya memuja banyak Dewa Polytheisme dan bangsa Dravida sangat memuja Roh nenek Moyang Animisme. Karena terjadi kontak sosial antara bangsa Arya dan Dravida kemudian terjadi percampuran kebudayaan Sinkretisme yang kemudian menghasilkan Hinduisme atau kepercayaan Hindu/agama Hindu.
Reruntuhan Kota Harappa
Sistem kepercayaan Polytheisme agama Hindu kemudian menjadikan agama Hindu sangat Komplek baik dari sekte, aliran bahkan penggolongan dalam tubuh agama Hindu. Berikut beberapa penggolongan agama Hindu dari berbagai aspek:

  1. Enam Tipe Agama Hindu
  2. Enam aliran Filsafat Agama Hindu
  3. Empat Aliran utama agama Hindu
  4. Mengenal Empat Tujuan Hidup Manusia
  5. Tiga bentuk Religi Agama Hindu
  6. Empat macam Regiositas Agama Hindu
  7. Lima Gerakan Keagamaan Hindu
Kompleksnya sistem kepercayaan agama Hindu akhirnya sebagian kecil memiliki persamaan kebudayaan dengan penduduk Nusantara (Indonesia). Hindu yang sangat mempercayai roh nenek moyang demikian juga halnya dengan penduduk nusantara sehingga pada abad ke-4 SM agama Hindu berkembang pesat di wilayah Nusantara dan terbentuk kerajaan bernama kerajaaan Kutai.
Bangsa Dravida

Memasuki abad ke-6 agama Hindu di India mulai mengalami kemunduran yang kemudian mendorong timbulnya agama baru yaitu agama Buddha. Agama Buddha diperkenalkan pertama kalinya oleh Sidharta. Munculnya agama Buddha di India akhirnya mendorong terbentuknya kebudayaan Buddha di Indonesia sehingga muncul kerajaan Holing di Nusantara.

Ayo baca artikel selanjutnya tentang >> Empat Aliran Utama Agama Hindu