Proses Perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Hingga Terbentuknya Pemerintahan Indonesia

Proklamasi kemerdekaan dan terbentukan pemerintahan Indonesia melalui proses yang panjang. Perjuangan demi perjuangan sudah dilakukan untuk mengusir para penjajah dari bumi pertiwi. Perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi pada 17 Agustus 1945 akhirnya mengantarkan Indonesia kedalam kemerdakaan, sehari setelahnya tanggal 18 Agustus 1945 maka terbentuk pemerintahan Indonesia secara konstitusional melalui sidang PPKI. 

  
Bangsa Eropa Pelopor Penjajahan di Wilayah Indonesia
 
Penjajahan di wilayah nusantara yang sekarang menjadi wilayah kedaulatan Indonesia berlangsung kurang lebih 350 tahun lamanya hingga terbentuknya Negara Kesatuan Repoblik Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan dideklarasikan. 
 
Sejak kedatangan bangsa Spanyol dan Portugis tahun 1512-1575 memasuki wilayah nusantara, bangsa eropa mulai mengetahui betapa melimpahnya kekayaan alam di wilayah Indonesia. Mereka kemudian melakukan hubungan perdagangan dengan penduduk pribumi nusantara untuk membeli hasil-hasil alam termasuk didalamnya rempah-rempah serta membangun sistem pemerintahan di wilayah nusantara
>> Alfonso Alberqurque
>> Indonesia Masa Kolonial Portugis
 
Masa Penjajahan VOC dan Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia

Setelah bangsa Portugis dan Spanyol Belanda juga berhasil menemukan wilayah nusantara dan mendarat di Banten pada tahun 1596. Bangsa Belanda merupakan yang paling lama menjajah Indonesia serta mendapat keuntungan yang berlimpah melalui perdagangan hasil-hasil alam di bumi Nusantara. Belanda juga membangun pemerintahan kolonial di Indonesia dan melakukan praktek monopoli perdangangan.
 
Awalnya Belanda datang hanya untuk kepentingan perdagangan dengan membuat Kongsi Dagang Belanda VOC berkuasa di Nusantara Bangsa diberdiri pada 20 Maret tahun 1902 oleh Johan van Oldenbarnevelt di Amsterdam Belanda. 
 
Seiring berjalannya waktu timbul keinginan Belanda untuk menguasai wilayah nusantara dengan membentuk sistem pemerintahan kolonial. Belanda dengan pemerintahan kolonialnya kemudian menjajah wilayah Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia.

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Penjajahan Belanda di wilayah Indonesia kemudian berakhir dengan kemunculan negara Fasis Jepang. Jepang mulai melakukan Invansi ke wilayah Indonesia yang pertama kali mendarat di tarakan Kalimantan Timur dan Manado pada 11 dan 13 Januari 1942.
 
Serangan demi serangan dilancarkan Jepang ke wilayah Indonesia yang saat itu disebut dengan Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda kemudia menyerah tanpa syarat kepada Jepang dengan menandatangani perjanjian di Kalijati pada 8 Maret 1942 awal dari pemerintahan Jepang di Indonesia. Jepang kemudian membentuk 3 wilayah pemerintahan militer di wiayah Indonesia.

Penjajahan Jepang di Indonesia tidak terlalu lama dan hanya berlangsung selama 3,5 Tahun tetapi kesengsaraan yang ditimbulkan akibat penjajahan Jepang sangat tinggi. Jepang memeras sumber daya Manusia dengan melakukan sistem kerja Romusa untuk memeras kekayaan alam Indonesia. Jepang juga tidak segan melakukan pembantaian jika menentang pemerintah. 
 
Peristiwa Mandor contoh Keganasan Penjajahan Jepang di Indonesia

Peristiwa Mandor merupakan contoh kejahatan genosida yang dilakukan oleh Jepang. Pada tanggal 28 Juni 1944, terjadi pembantaian terhadap cendekiawan dan masyarakat pribumi rakyat Kalimantan Barat. Jumlah korban mencapai 21.037 jiwa. Meskipun Jepang hanya mengakui eksekusi terhadap 1.000 jiwa, bukti-bukti mengungkapkan kebenaran tentang kekejaman yang lebih luas. Peristiwa Mandor menjadi bagian penting dalam menyoroti kebrutalan Jepang selama masa pendudukan di Indonesia.

Ambisi Jepang yang sangat tinggi Ingin menguasai dunia akhirnya harus berhadapan dengan pihak Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Jepang sangat percaya diri dalam perang setelah berhasil mengalahkan Rusia di Manchuria tahun 1905. Serangan Jepang kemudian dilanjutkan dengan target pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor 7 Desember 1941. Akibat serangan Jepang terhadap di Pearl Harbor Jepang harus berhadapan dengan Amerika Serikat. 

Dampak Serangan Jepang di Pearl Harbor 7 Desember 1941

Serangan Jepang terhadap Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor 7 Desember 1941 menarik reaksi keras Amerika Serikat. Amerika Serikat kemudian membuat strategi pembalasan. Amerika Serikat kemudian merencanakan penyerbuan terhadap pusat Industri Jepang yang mendukung kepentingan Jepang. 

Dari hasil analisa pihak Amerika Serikat ada dua kota utama yang merupakan pusat Industri Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Untuk melakukan serangan Amerika Serikat mempersiapkan Bom Atom dengan daya ledak yang tinggi. 
 
Peristiwa Bom Atom Horishima dan Nagasaki

Pesawat yang digunakan bernama Enola Gay menyerang dan menghancurkan kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945 dengan Bom Atom yang diberi nama Little Boy.

Hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki menandai kehancuran Jepang. Pasukan Jepang kemudian ditarik dari daerah-daerah yang berhasil dikuasai termasuk Indonesia. Indonesia kemudian tidak memiliki penguasai Vacuum Power. Kondisi tidak disia-siakan untuk pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dan pembentukan pemerintahan Indonesia, namun waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan masih menjadi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda.

Peristiwa Rengasdengklok

Golongan tua masih terikat dengan janji kemerdekaan yang diberikan Jepang melalui Kiniaki Koiso 2 September 1944. Golongan Pemuda yang telah mengetahui kekalahan Jepang melalui siaran radio BBC mendesak golongan tua untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Karena merasa tidak diperhatikan golongan pemuda kemudian menculik Soekarno dan Hatta dan membawa ke sebuah desa kecil yaitu Rengasdengklok dan dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945.

Setelah merasa yakin Soekarno dan Hatta akhirnya dikembalikan di Jakarta 16 Agustus 1945 dilanjutkan dengan penyususnan teks Proklamasi Kemerdekaan hingga pukul 04.00 17 Agustus 1945. Penyusunan Teks Proklamasi melibatkan Soekarno menulis teks dengan memperhatikan saran dari Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Naskah Proklamasi berhasil disusun dan diketik oleh Sayuti Melik.


Pembacaan Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Pembacaan Naskah Proklamasi Kemerdekaan direncanakan dilapangan IKADA namun diketahui oleh Jepang. Kemudian pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan dilangsungkan didepan kediaman Soeakarno Jl. Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta tepat jam 10.00 WIB. Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno didampingi Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Pengibar bendera ditunjuk Soehud dan Latief Hendraningrat.

Terbentuknya Pemerintahan dan Lembaga Negara Indonesia

Sidang PPKI 18 Agustus 1945 menetapkan Soekarno sebagai Presiden sedangkan Hatta sebagai wakil Presiden Indonesia. Untuk membantu Presiden dalam menjalankan pemerintahan maka dibentuk Komite Nasional Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) disahkan sebagai konstitusi negara Indonesia. 

UUD 1945 menjadi landasan hukum yang mengatur tata cara pemerintahan, hak-hak dasar warga negara, dan prinsip-prinsip dasar yang menjadi pijakan negara Republik Indonesia. Sejak disahkannya UUD 1945, konstitusi ini telah mengalami beberapa perubahan melalui Amandemen, namun tetap mempertahankan nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi dalam menjalankan negara Indonesia.

Sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 memiliki peran penting dalam menetapkan ketetapan-ketetapan awal bagi kemerdekaan Indonesia. Pada sidang tersebut, diputuskan untuk membentuk 12 kementerian sebagai bagian dari pemerintahan Indonesia. Keputusan ini diambil dalam sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945. Langkah ini menandai langkah awal dalam pembentukan struktur pemerintahan yang konstitusional untuk memajukan bangsa Indonesia yang merdeka. Untuk meratakan Pelayanan pemerantah kepada masyarakat disemua daerah wilayah Indonesia kemudian dibagi menjadi delapam Provinsi yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.

Melalui Proses yang cukup panjang akhirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia berhasil dibentuk memasuki bulan Agustus 1945. Setelah berhasil membentuk Pemerintahan Indonesia harus menghadapi gangguan dari dalam negeri dan luar negeri terkait dengan Belanda yang masih berkeinginnan menguasai wilayah Nusantara.

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dari Ancaman Disintegrasi
Agresi Militer Belanda I
Agresi Militer Belanda II